Subsidi Mobil Listrik Menurut Anies Baswedan

Mobil listrik telah memperoleh kebijakan subsidi yang menuai kritikan dari mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan. Subsidi mobil listrik menurut Anis Baswedan tidak serta merta menjadi solusi dalam mengurangi polusi udara yang terdapat di negara Indonesia.
Subsidi Mobil Listrik Menurut Anies Baswedan
Anies Baswedan selaku mantan gubernur DKI Jakarta mengungkap potensi kemacetan bertambah dengan adanya subsidi mobil listrik di Indonesia. Itulah mengapa subsidi kendaraan listrik dinilai tidak tepat karena diberikan kepada orang yang tidak berhak atau orang mampu.
Kemudian daripada itu, subsidi pembelian mobil listrik sesungguhnya terjadi di sejumlah negara, salah satunya adalah di Kanada. Kanada telah memberi subsidi kepada warganya hingga 5000 dolar Kanada atau setara dengan 54 juta per kendaraan dengan kurs Dollar Kanada sebesar 11.000 rupiah Indonesia.
Di tahun 2021 sendiri, pemerintah Kanada telah memperkenalkan target wajib baru bahwa seluruh mobil light duty truk dan truk penumpang baru yang dijual di Kanada memang harus bebas emisi pada tahun 2035. Hal tersebut mengandung arti bahwa investasi pada kendaraan yang dilakukan oleh negara Kanada adalah investasi yang lebih ramah lingkungan.
Sehubungan dengan larangan penjualan dan peluncuran mobil bertenaga gas yang akan datang, tentunya telah dibuat upaya untuk mengurangi tingkat polusi dan melawan perubahan iklim yang ada. Sebab, pemerintah juga telah memperkenalkan sejumlah insentif yang dapat menghemat ribuan dollar untuk mobil tanpa emisi.
Program menghemat ribuan dollar tersebut dimulai dari program iZEV hingga ragam alternatif program provinsi. Hal tersebut yang membuat warga Kanada mendapat keuntungan dari insentif pemerintah dan mendapat subsidi untuk membeli mobil baru pada tahun 2023.
Program iZEV pemerintah yang federal ini dirancang untuk mendorong warga Kanada beralih ke mobil yang lebih ramah lingkungan dengan menawarkan insentif hingga 5.000 dolar banyaknya. Insentif 5000 dolar itu digunakan untuk pembelian atau sewa kendaraan tanpa emisi yang memenuhi syarat.
Dalam pemenuhan syarat yang telah ada, kendaraan harus memenuhi kriteria program yang mendefinisikan kendaraan tanpa emisi sebagai kendaraan yang bisa dikemudikan. Kendaraan tersebut juga harus tidak menghasilkan gas buang yang berpolusi, yang mana termasuk kendaraan listrik baterai penuh. Kendaraan lainnya juga meliputi kendaraan listrik hibrida plug in, dan kendaraan listrik sel bahan bakar hidrogen yang beredar di negara-negara.
Insentif berdasar pada jenis kendaraan tanpa emisi yang dibeli langsung oleh warga Kanada dari program iZEV. Kendaraan listrik baterai tersebut adalah kendaraan sel bahan bakar hidrogen dan kendaraan listrik hibrida jarak jauh, sehingga memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif maksimum 5000 dolar Kanada.
Tentunya insentif tersebut berbeda dari kendaraan listrik hibrida plug in yang memiliki jarak pendek sehingga memenuhi syarat untuk mendapatkan 2500 dolar Kanada. Harga mobil penumpang memang harus berada di bawah 55.000 dolar Kanada, agar memenuhi syarat dengan beberapa pengecualian berdasar pada kapasitas tempat duduk kendaraan dan alternatif dengan harga lebih tinggi.
Apabila konsumen membeli kendaraan yang memenuhi syarat, penghematan tentu akan diterapkan oleh dealer ke tempat penjualan. Penetapan tersebut adalah penetapan dengan pengurangan jumlah yang telah tercermin pada tagihan penjualan mobil baru konsumen.
Inilah yang membuat Anies Baswedan memiliki pendapat bahwa subsidi mobil listrik tidak rekomendasikan hadir di Indonesia. Subsidi mobil listrik memang harus menjadi pertimbangan tersendiri subsidi walau hal tersebut sangat menguntungkan rakyat Indonesia.