Ketemu Zelensky di Kiev, Jokowi Minta Akses Impor Gandum dari Ukraina
Presiden Joko Widodo mendorong Ukraina untuk membuka kembali akses ekspor bahan makanan, seperti gandum, seiring dengan kekhawatiran krisis pangan global. “Penting bagi semua pihak untuk memberikan jaminan keamanan bagi kelancaran ekspor pangan Ukraina, termasuk melalui pelabuhan laut. Saya mendukung upaya PBB dalam hal ini,” ungkap Jokowi seperti dikutip dari keterangan resmi Hal itu diungkapkan saat melakukan pertemuan dengan Presiden Volodymyr Zelensky di Istana Maryinsky, Kiev diketahui, invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina telah menimbulkan kemacetan rantai pasok global dan inflasi di sektor pangan dan energi.
Untuk itu, kelancaran pasokan pangan dari Ukraina sebagai pemasok seperti gandum menjadi penting. Pada kesempatan yang sama, Zelensky mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kunjungan Presiden Jokowi sebagai pemimpin negara di Asia yang secara perdana mengunjungi Ukraina yang sedang dilanda konflik.
“Rusia mengancam dunia dengan kelaparan. Mereka memblokir pasokan makanan dari Ukraina, yang memainkan peran menstabilkan pasar dunia. Puluhan juta ton gandum dari Ukraina harus sampai ke konsumen, khususnya masyarakat Indonesia,” tegas Zelensky, seperti dikutip dari keterangan resmi Kantor Presiden Ukraina.
Dalam kesempatan tersebut, Zelensky mengumumkan peluncuran aturan bebas visa antara Ukraina dan Indonesia. Menurutnya, ini adalah kabar baik dan menjadi langkah penting untuk kemajuan sektor ekonomi, sosial, pendidikan, dan jejaring. “Saya mengundang Indonesia, perusahaan Indonesia, dan para pakar untuk bergabung pada implementasi proyek ini, proyek ekonomi terbesar saat ini di Eropa,” ungkap Zelensky.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi kembali menyampaikan undangan secara langsung kepada Presiden Zelensky untuk berpartisipasi dalam KTT G20 yang akan diselenggarakan pada November mendatang di Bali. Presiden Jokowi juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkokoh kerja sama bilateral dengan Ukraina. “Tahun ini adalah 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Ukraina. Saya menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama yang lebih baik,” tandasnya.